Laman

Selasa, 13 November 2012

Biji

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. (Lihat pergiliran keturunan).


Biji berkembang dari bakal biji (ovulum). Biji terdiri dari sporofit yang berkembang partial, embrio; endosperm (kadang tidak ada); dan lapisan protektif, selubung biji atau testa. Embrio beragam dalam pola perkembangan, tingkat diferensiasi dan ukuran. Embrio terdiri dari sumbu akar, cotyledon atau cotyledon dan meristem tajuk yang pertama.
Kulit biji beragam strukturnya, ada hubungannya dengan keadaan ovulum seperti jumlah dan ketebalan integumen serta pola vaskularisasi dan perkembangan integumen. Kulit biji berperan dalam perlindungan embrio. Hambatan perkecambahan disebabkan impermiabilitas kulit biji terhadap air, oksigen atau keduanya. Pecahnya dormansi biji tergantung keseimbangan antara factor pemacu dan penghambat. Struktur kulit biji juga terkait dengan penyebaran. Testa yang dimakan hewan dan manusia resisten dalam proses pencernaan dan tidak rusak pada saat dikeluarkan dari alat pencernaan. Sebagian biji memiliki lendir yang menyebabkan lengket dan menempel pada hewan.
Cadangan makanan disimpan dalam endosperm atau perisperm, disebut albuminous dan yang tidak memiliki jaringan cadangan makanan disebut exalbuminous. Pada kebanyakan biji, proporsi cadangan makanan tersimpan dalam embrio atau di luar embrio beragam.
Biji dikotil
Biji monokotil (jagung)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar