Laman

Minggu, 25 November 2012

Methods Applicable to Rocky Shores

Metode-Metode Yang Sesuai Untuk Pantai Berbatu (Methods Applicable to Rocky Shores)

EKOSISTEM PANTAI BERBATU
Pantai berbatu adalah pantai yang mempunyai tebing pantai (clifff), biasanya dicirikan dengan dinding pantai terjal yang langsung berhubungan dengan laut. 
Pantai Batu (rocky shore), yaitu pantai yang tersusun oleh batuan induk yang keras seperti batuan beku atau sedimen yang keras. 
Dari semua zona intertidal, pantai  berbatu yang tersusun dari bahan yang keras merupakan daerah yang paling padat makroorganismenya dan mempunyai keragaman terbesar baik untuk spesies hewan maupun tumbuhan.

KARAKTERISTIK PANTAI BERBATU
Pantai yang berbatu-batu memanjang ke laut dan terbenam di air.
Mempunyai keragaman terbesar baik untuk spesies hewan maupun tumbuhan
Batu yang terbenam di air ini menciptakan suatu zonasi habitat karena adanya perubahan naik turunnya permukaan air laut akibat proses pasang yang menyebabkan adanya bagian yang selalu tergenang air, selalu terbuka terhadap matahari, serta zona diantaranya yang terbenam pada pasang naik dan terbuka pada pasang surut.

FUNGSI PANTAI BERBATU
¢Menyediakan tempat menempel yang baik bagi biota.
¢Sebagai tempat berlindung bagi biota.
¢Mempunyai komunitas yang jauh lebih kompleks karena bervariasinya relung.

ZONA PANTAI BERBATU 
Adapun pembagian zona untuk pantai berbatu terdiri atas :
Zona Horizontal: ini tersusun secara tegak lurus mulai dari permukaan pasang surut terendah (low tide) sampai ke daratan yang sebenarnya (high tide).
Zona Vertikal: pada zona intertidal berbatu amat beragam, bergantung pada kemiringan permukaan berbatu, kisaran pasang-surut, dan keterbukaannya terhadap gerakan ombak.

Skema universal untuk pantai berbatu
Tepi Supralitoral, batas atasnya adalah zona untuk teritip (organisme penempel) dan meluas ke batas atas untuk siput dari genus Littorina. Bagian dari zona ini dapat dicapai oleh pasang purnama (Full Moon), akan tetapi lebih dominan oleh gelombang yang pecah di pesisir
Zona Midlitoral, adalah zona yang paling luas, batas teratasnya bertepatan dengan batas teratasnya dari zona teritip sedangkan batas bawahnya ditempati oleh jenis Laminaria yang mencapai penyebaran yang paling tinggi
Tepi infralitoral, membentang dari pasang surut terendah sampai batas atas dari kebun kelp (adalah sejenis tumbuhan air yang banyak hidup di zona intertidal).
Macam-macam  Pantai Berbatu
Pantai dengan hamparan batuan (bed rocks) 

Pantai berbatu dengan aksi gelombang yang sangat besar

Pantai yang tersusun dari bongkahan batu-batu besar (boulders)

Pantai berbatu yang terekspose saat surut

METODE-METODE YANG SESUAI UNTUK PANTAI BERBATU
1. MENGESTIMASI PERSENTASE PENUTUPAN  
¨Untuk mengetahui kelimpahan suatu tumbuhan atau hewan dapat dilakukan dengan memperkirakan persentase penutupan/distribusi suatu populasi tanpa merusak struktur atau habitatnya
¨Disarankan agar pelaksanaan studi tentang dinamika populasi atau studi komunitas dilakukan tanpa banyak melakukan interfensi terhadap obyek yang diamati dengan pendekatan eksperimental yang dapat dipertanggungjawabkan
Beberapa upaya untuk memanipulasi suatu populasi agar terhindar dari proses sampling yang destruktif dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya: memindahkan sebagian individu ke tempat lain baik secara horizontal ataupun secara vertikal berdasarkan perbedaan zonasi intertidal untuk menguji kemampuan daya tahan suatu organisme terhadap lingkungan baru atau interaksi biologis dengan organisme lain.
Interaksi dengan lingkungan baru dapat dilihat dari cara berteduh atau bersembunyi, grazing atau pemangsaan serta perubahan densitas dari populasi.
Pada pantai berbatu umumnya terdapat 2 lapisan penutupan, yaitu:
a. Lapisan atas = Canopy cover dari   alga berukuran besar.
b. Lapisan bawah = turf algae dan hewan sessile yang melekat pada   permukaan batuan.

LAPISAN PENUTUPAN PANTAI BERBATU 

2. TOPOGRAFI PERMUKAAN PANTAI 
Kasar atau tidaknya suatu permukaan pantai berbatu dipengaruhi oleh terlindung atau tereksposenya suatu pantai dari aliran air yang melalui permukaan bebatuan
Cara yang baik untuk mengukur perubahan bentuk ini adalah dengan merentangkan transek garis mengikuti kontur pantai dan membaginya berdasarkan tingkat kekasaran bebatuan yang terbentuk
Jarak yang sesuai (1m, 5m, 10m) dapat ditentukan dan dipilih secara acak dengan menentukan besar kecilnya partikel dengan menggunakan transek garis tersebut

3. FAKTOR-FAKTOR LAIN 
Faktor-faktor lain yang berpengaruh besar terhadap obyek studi juga harus diukur seperti temperatur, kelembaban, salinitas dan lain-lain. 
Berbagai penelitian-penelitian yang mengukur tentang salinitas, kelembaban relatif, dan faktor lingkungan lainnya makin banyak dan dapat dijumpai dengan mudah dalam beberapa tahun terakhir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar